Ketika manusia
dihadapkan pada banyak kesibukan yang menguras energi, maka dapat dipastikan
suatu saat mereka akan mengalami masa jenuh, yaitu masa yang membuat mereka
tidak dapat berpikir secara maksimal dikarenakan sudah menumpuknya berbagai
macam pikiran akibat kesibukan tersebut. Jika masa jenuh tersebut dibiarkan
berlarut-larut, maka kemungkinan terburuknya adalah timbulnya stres dan
depresi.
Bagaimana
caranya agar manusia terhindar dari stres dan depresi? Penyegaran kembali atau refreshing merupakan salah satu cara
yang efektif untuk mengembalikan kerja otak secara optimal. Selain memenuhi
kebutuhan hiburan seperti menonton film, mendengarkan musik, berbelanja, dll, refreshing jangka panjang yang dapat
dilakukan yaitu melakukan perjalanan wisata atau travelling. Saat ini, travelling
merupakan salah satu kebutuhan sekunder atau bahkan primer (bagi sebagian
orang) yang wajib dipenuhi, sebagai akibat semakin tingginya tuntutan pekerjaan
dan semakin bertambahnya berbagai macam standar dalam kehidupan sehari-hari.
Permasalahan
utama yang sering muncul ketika seseorang ingin melakukan travelling adalah ketersediaan waktu, terlebih bagi mereka yang
tidak mempunyai waktu libur secara formal seperti bussinesman. Jika kesempatan untuk berlibur yang bisa datang kapan
saja tersebut tidak dimanfaatkan secara baik, yang ada hanya akan terbuang
sia-sia. Masalah ketersediaan waktu tidak hanya dialami oleh bussinesman saja, namun jenis pekerjaan
lain yang mempunyai waktu libur secara formal seperti pegawai pemerintah
ataupun karyawan swasta seringkali mengalami hal yang sama.
Bagaimana cara
mengatasi permasalahan ketersediaan waktu? Pertanyaan tersebut pasti sering
muncul di dalam benak masing-masing orang yang mengalami masalah tersebut. Cara
efisien yang dapat dicoba yaitu dengan membuat rencana waktu untuk melakukan travelling. Bagi pegawai pemerintah
ataupun karyawan swasta, anda terlebih dahulu harus mencatat jumlah jatah cuti
yang diberikan oleh kantor anda dalam 1 tahun, sedangkan bagi bussinesman, hal yang dapat dilakukan
adalah merancang jatah cuti yang akan diambil dalam 1 tahun. Setelah mengetahui
jumlah jatah cuti masing-masing, waktu libur yang harus dicatat yaitu jumlah
libur nasional selama 1 tahun dan banyaknya weekend
yang tidak digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan. Setelah jatah semua waktu
libur dicatat (termasuk jatah cuti), buatlah rencana tanggal dan bulan yang
akan digunakan untuk melakukan travelling
serta berapa kali jumlah travelling
yang akan dilakukan dalam 1 tahun. Jika anda akan membuat rencana travelling dalam kota yang tidak
memerlukan waktu lebih dari 1 hari, maka lebih baik pilihlah jatah libur weekend ataupun jatah hari libur
nasional anda. Sebaliknya, jika anda merencanakan travelling luar kota yang memerlukan waktu lebih dari 2 hari,
sebaiknya anda memanfaatkan jatah cuti yang anda punya. Akan lebih baik jika
anda memilih mengambil jatah cuti di sela antara hari libur nasional dan weekend, sehingga tidak mengganggu hari
efektif dan tidak terlalu banyak mengurangi jatah cuti tetapi waktu yang
dibutuhkan untuk travelling luar kota
tetap terpenuhi. Jika tanggal dan bulan untuk melakukan travelling sudah ditentukan, yang harus anda lakukan selanjutnya
adalah memastikan agar pada tanggal tersebut anda bebas dari tugas ataupun
pekerjaan.
No comments:
Post a Comment